Halooo Yordania! Serius, Jordan membuat pikiranku dan perasanku bercampur aduk. Baru saja mendarat di Yordania dua hari lalu setelah 18 jam penerbangan dari Jakarta. Kami langsung dari Bandara ke Petra untuk memotret Petra pada malam hari. Keesokan harinya, Kami berjalan 17,71 Kilometer, menembak dan menunggu momen keemasan Matahari Terbenam di dekat Biara, itu luar biasa sekali dan tidak dapat terbayarkan oleh apapun.
Saya tidak percaya saya berhasil. Serius saya pikir saya tidak akan berhasil karena saya menderita asma dan itu benar-benar membuat saya sangat lemah dan lambat dalam hiking. Ditambah lagi membawa tas kamera yang besar membuatku benar-benar kelelahan. Ini mungkin salah satu perjalanan paling melelahkan yang pernah saya lakukan.
Kota yang Hilang, Petra – Kota seribu tahun.
Tahukah Anda bahwa Petra dibangun pada abad ke-4 SM? Hanya 1 kata : merinding. Membayangkan perkembangan hebatnya peradaban manusia yg bahkan 400 tahun sebelum masehi. Mereka adalah orang-orang Nabatea dengan pemikiran tercerdas di masanya.
Pada bertanya-tanya gak sih kenapa bisa? Mereka sengaja membangun tempat tinggal ini yg letaknya berkilometer jauhnya untuk membangun tempat yg Aman & jauh dari musuh. Nonton storyku gak yg aku jalan sampe 17 kilometer lebih hanya untuk melihat dari dekat si ‘Monastery’? Kebayang gak sihukir gilanya otak” mereka membangun sebuah Kota yg sudah mengenal seni pahatan di jaman itu?
Dan yg aku dengar dari sejarahnya, bangsa ini merupakan bangsa yang sangat tersohor Karena letak Petra di jalur sutra perdagangan antara Mesir, Suriah, Arab Selatan & Meriterania. Mereka telah menciptakan sistem Bea Cukai pada jamannya! Sangat jenius!
Bepergian menurutku bermanfaat sekali. Sedikit banyak menambah menambah hebatnya peninggalan peradaban manusia, sejarah atau nilai kebudayaan di destinasi tersebut. Jangan jadi turis, jadilah traveler yang cerdas. Di setiap tempat yang kita kunjungi sudah pasti ada sejarah dan peradaban yang pernah hidup sebelumnya. Mempelajari budaya dan sejarah yang ada menjadikan kita lebih sadar lagi sebagai manusia yang memiliki nenek moyang unik dengan berbagai macam tradisi yang ada.