Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), yang sama dengan virus yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang pulih dari infeksi cacar air, virus varicella-zoster tidak sepenuhnya dihilangkan dari tubuh, tetapi berada dalam keadaan laten dalam saraf sensorik. Virus ini biasanya berdiam di dalam tubuh tanpa menimbulkan masalah, tetapi dalam beberapa kasus, terutama saat kekebalan tubuh menurun, virus tersebut dapat menjadi aktif kembali, menyebabkan herpes zoster.
Beberapa faktor yang dapat memicu reaktivasi virus varicella-zoster dan menyebabkan herpes zoster meliputi:
- Penurunan Kekebalan Tubuh: Salah satu faktor risiko utama untuk reaktivasi virus varicella-zoster adalah penurunan kekebalan tubuh. Ini bisa disebabkan oleh penuaan alami, stres, penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, kanker, atau penyakit autoimun, serta pengobatan tertentu seperti kemoterapi atau kortikosteroid.
- Penuaan: Penuaan alami dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko reaktivasi virus varicella-zoster.
- Stres Fisik atau Emosional: Stres fisik atau emosional yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko reaktivasi virus varicella-zoster.
- Trauma Fisik: Trauma fisik pada kulit, seperti cedera, luka bakar, atau operasi, dapat merusak saraf dan meningkatkan kemungkinan reaktivasi virus varicella-zoster.
- Penggunaan Obat-Obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti kortikosteroid atau imunosupresan, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko reaktivasi virus varicella-zoster.
- Riwayat Infeksi Virus Varicella-Zoster Sebelumnya: Orang yang pernah mengalami cacar air memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan herpes zoster di kemudian hari karena virus varicella-zoster tetap berada dalam tubuh mereka dalam keadaan laten.
Meskipun faktor-faktor di atas dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami reaktivasi virus varicella-zoster dan mengembangkan herpes zoster, tidak semua orang yang memiliki faktor risiko ini akan mengalami kondisi tersebut. Selain itu, herpes zoster tidak menular dari satu individu ke individu lain, tetapi virus varicella-zoster dapat ditularkan kepada individu yang belum pernah mengalami cacar air, menyebabkan mereka terinfeksi virus dan mengembangkan cacar air.
Penting untuk diingat bahwa penyebab pasti reaktivasi virus varicella-zoster dan perkembangan herpes zoster masih belum sepenuhnya dipahami, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang terlibat dalam proses ini. Namun, dengan memahami faktor-faktor risiko yang terkait dengan herpes zoster, langkah-langkah pencegahan yang sesuai dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena kondisi tersebut.